Skip to main content

Tentang SBMPTN....

Assalamualay'kum,

Kemarin tepatnya tanggal 8 Mei, mungkin jadi hari paling tegang buat anak-anak SMA yang baru lulus UN, including my students. Dari berminggu-minggu (bahkan berbulan-bulan) sebelumnya, mereka udah sibuk banget sama bimbel, tambahan, belajar bareng, tanya sana sini. Buku-buku kumpulan soal yang dijual di toko-toko buku hampir sold out. Banyak juga anak-anak yang tiba-tiba datang ke saya, minta doa, minta maaf (untung ga ada yang minta duit wqwqwq). Dunia saya yang gak jauh-jauh dari high school thingy pastinya serasa heboh sama all the things about SBMPTN ini.

Kalau ngelihat anak-anak ini pada sibuk sama ujian ini itu, it brings back the old memory for me. Tahun 2009, sebelum ujian nasional berlangsung. Waktu itu, saya juga ikut bimbel. But to be honest, I don't think I did the same. Yang saya lakukan hanya mengikuti arahan orang tua. Ikutan bimbel karena disuruh guru dan ikut-ikutan temen. Saya sendiri gak niat-niat amat ikutan bimbelnya.

Saya inget banget saya ikut bimbel itu 2x seminggu, terus menerus sampai the day. Itupun saya sering banget bolos-nya. Kalau bolos pun larinya ke rumah temen, masak seblak, kemudian ngerumpi sampe magrib. Beda banget kalau dibandingkan dengan murid-murid saya sekarang. Mereka bahkan sampai bela-belain nginep di tempat bimbel. Kalau saya, saya hanya akan sleepover kalau saya mau lomba kabaret besok harinya. LOL.

Saya sebenarnya sedikit iri sama anak-anak ini. Iri yang memang terlampau telat banget sih.. Mereka semangat ngerjain soal-soal. Buka tutup buku. Nginep di tempat bimbel. Udah sampai di rumah pun yang dicari pertama kali tetep soal-soal (yang ini kurang yakin juga sih hahaha..). Tapi yang pasti, saya bisa lihat usaha mereka tentang SBMPTN ini. Usahanya beneran, gak main-main. Mungkin karena mereka sudah punya target sendiri. Mereka tahu mau masuk universitas mana dan jurusan apa meskipun saya kadang masih suka meragukan, pilihan itu berdasarkan pengetahuan mereka sendiri, atau karena ikut-ikutan aja?

Mereka udah was-was banget karena takut gak lolos SBMPTN, kemudian harus mengubur impian dalam-dalam tentang universitas idaman. It is like their biggest nightmare right now.. Saya? Saya waktu itu juga was-was. Bedanya, saya sudah mewanti-wanti diri sendiri kalau memang pada akhirnya gak lolos. Saya sudah tahu mau masuk universitas mana ketika universitas pilihan pertama gak menerima saya. Tapi murid-murid saya, mereka gak mau menyerah begitu saja. Bahkan saya menemukan beberapa murid saya tahun lalu yang ikutan lagi SBMPTN tahun ini which means mereka skip 1 tahun untuk masuk ke universitas yang mereka mau. WOWW... niat sekali. Saya sangat salut dengan kegigihan anak-anak ini. Surely not my thing, but I do appreciate their effort.

Saya sungguh ingin kasih bunga buat anak-anak yang berjuang gigih untuk masuk universitas yang mereka pengen ini. Saya iriii.. saya gak segigih itu dulu. But, do I regret? No. I never regret I attend the school I attended. Saya gak menyesal karena pada akhirnya saya masuk universitas yang gak populer dan gak wow seperti kampus teman-teman saya yang lain. Saya move on dengan cepat ketika tahu gak lolos SBMPTN karena saya sudah siap-siap dengan backup plan. Karena saya tahu, itu yang terbaik buat saya. Usaha yang saya lakukan, sepadan dengan hasil yang saya dapatkan. Dan saya amat sangat ikhlas dengan hal itu.

Tapi gimana dengan anak-anak ini? Anak-anak yang udah berjuang dengan gigih, gak pernah bolos bimbel, sampe nginep-nginep di tempat bimbel, tapi ternyata tetep gak bisa masuk universitas yang mereka mau? I feel sorry for that but not so sorry. Gak ada yang perlu disesali, gak ada yang perlu ditangisi. Semuanya sudah ditentukan. Apa yang kamu dapat sudah jelas yang terbaik.
Universitas favorit itu bukan patokan baik buruknya kamu. Terbaik buat orang lain belum tentu terbaik buat kamu. Jadi apa yang perlu disesali?


Saya sering berpikir, SBMPTN itu semacam lucky dip. Kamu usaha, tapi tetap saja hanya keberuntungan yang bisa membawa kamu kesana. Kamu beruntung kalau kamu bisa masuk ke universitas yang kamu impikan. Kamu beruntung kalau kamu bisa kerja di tempat yang sudah kamu idam-idamkan. Kamu beruntung kalau kamu bisa menikah dengan orang yang kamu cintai sejak lama. Seperti itu. Semua punya usaha, tapi tetap it's all about luck. Luck is a bonus. Keberuntungan itu hanya bonus. Jangan dianggap sebagai sesuatu yang semua orang bisa dapatkan. Jadi, untuk apa menyesali usaha yang sudah upayakan?




Comments

Artikel Yang Paling Banyak Dibaca:

Review Viva Face Mask Bengkuang: NEW PACKAGING!

Assalamualaikum, Beberapa bulan ini masker freeman lagi nge-hype banget di kalangan beauty enthusiast. Masker yang muncul dengan banyak varian dan dalam kemasan tube yang besar ini diklaim ampuh mengatasi berbagai permasalahan kulit. Gara-gara siapa coba brand masker ini jadi nge-hype? Yang seneng mantengin youtube pasti tau banget beauty vlogger mana yang gencar nge-review masker dari Amerika ini. Saya pun salah satu yang tergiur untuk coba masker itu. Tapi kali ini saya bukan mau review masker itu. Di pasaran sebenarnya banyak banget kan masker-masker lokal yang mungkin gak jauh beda kualitasnya. Kali ini, saya mau dedikasikan khusus postingan ini buat brand yang udah lama banget bertahan dari saya masih balita sampe sekarang. Yak , kalian pasti udah tau dari judulnya 'viva'. Brand Viva ini selain harganya yang selalu terjangkau, kualitasnya juga gak abal-abal gais.. Packaging Viva face mask bengkuang ini hadir dalam kemasan sachet. Kemasan yang sebenarnya ...

Review Mineral Botanica Intensive Care Sugar Lip Scrub

Assalamualaikum, Buat kamu yang suka banget pake lip cream, sering gak sih ngalamin ketika pake lip cream itu suka ada yang menggumpal-gumpal di bibir kalian, atau terasa kering banget? Pengen cakep malah jelek banget jadinya kan. Saya pun mengalami banget nih masalah tersebut. Saya memang pecinta lip matte atau lip cream yang hasilnya nempel di bibir. Sayangnya, karena bibir saya kering banget, bibir saya sering banget mengelupas gak jelas. Tampilan bibirpun jadi gak oke karena banyak 'clump' dan kelihatan banget gak sehatnya. Sayangnya, untuk mengatasi masalah tersebut, sering kali kita (termasuk saya) mengelupas kulit bibir. Ini bukan cara yang bagus mengatasi flaky di bibir kita. Karena, ketika sudah di kelupas, bibir malah bisa jadi luka. Membasahi bibir dengan liur kita pun gak mengatasi masalah, karena yang ada bibir malah akan semakin kering. Salah satu solusi yang bisa kamu coba ketika kamu merasa bibirmu pecah-pecah adalah dengan rutin melakukan perawatan bib...